Kamis, 08 Maret 2012

Backpacker destination, Kenapa Eco tourism


Backpacker destination, Kenapa Eco tourism
Top of Form

Beberapa waktu lalu, seorang teman mengatakan “biaya perjalanan untuk “ecotourism” sangat mahal, terlebih lokasinya yang berada di remote area. Padahal, dalam aktifitas Backpacker, ecotourism destination menjadi tujuan Nomor wahid, terkadang Kota-kota hanya di jadikan tempat singgah. 

Tahun ke dua, situs indobackpacker Akan mencoba menggali informasi tentang “ecotourism”. Beberapa waktu lalu, seorang teman mengatakan “biaya perjalanan untuk “ecotourism” sangat mahal, terlebih lokasinya yang berada di remote area. Padahal, dalam aktifitas Backpacker, ecotourism destination menjadi tujuan Nomor wahid, terkadang Kota-kota hanya di jadikan tempat singgah.   ......Kenapa ecotourism?
Ekowisata, setidaknya memperkenalkan kita lebih dekat kepada alam dan Lingkungan sekitarnya. Saya kutip dari Quebec Declaration: Menyadari bahwa ekowisata mencakup prinsip-prinsip pariwisata lestari terkait dengan dampak lingkungan, sosial dan ekonomi. Selain itu ekowisata juga mencakup prinsip-prinsip tertentu berikut yang mampu membedakannya dengan konsep pariwisata secara lestari yang lebih luas:
  1. Memberikan sumbangan aktif terhadap pelestarian alam dan pelestarian peninggalan budaya.
  2. Melibatkan masyarakat setempat dan penduduk asli didalam perencanaan, pengembangan dan operasionalisasinya, dan memberikan sumbangan terhadap kesejahteraan mereka.
  3. Memberikan penjelasan (menginterpretasikan) kepada wisatawan tentang warisan alam dan warisan budaya dari daerah tujuan wisata yang dikunjungi.
  4. Ekowisata lebih cocok bagi wisatawan perorangan, serta cocok bagi kelompok perjalanan wisata yang berskala kecil.
Segini dulu tentang eco-tourism........ 
"Seberapa peduli anda terhadap alam dan sesama manusia di bumi"?
Jawabannya tergantung? Apakah anda penganut paham hedonis, atau malah anda penganut paham “paradoks”, terserah kita mau pilih.. Atau, memilih menjadi orang yang tidak mau tau…
Yang penting saya enjoy and… Easy life!
Mass tourism, dijual untuk menyenangkan orang, tidak heran, daerah2 yang di kenal dengan mass tourism, tidak hanya menyediakan alamnya, pantainya… Tak ketinggalannya… Yang jelas, tak Hanya Tourism industries.. But, more..and more…
Tau kan!!!??? Ssssttttt… Atau triple “S’, sekarang di plus C.
Berapa duit yang di habiskan untuk mass tourism, dalam catatan wisman yg ke bali, setidaknya setiap tahun turis membelanjakan lebih dari USD 2 Milyar, tapi.. Dari 2 M ini, hanya 10-20 persen, di terima oleh penduduk lokal?
 
Why! Karena yg paling meraup untung, adalah hotel2x besar, tentu nggak bakal orang lokal mampu bangun itu, orang lokal hanya bisa nonton dan jadi tukang pijat..
Bagai mana dengan “eco tourism"?
Ketika saya duduk manis di bangku pesawat, orang di sebelah saya tanya: Anda dapat harga berapa?..........Kenapa pak? Dia bilang, duh saya beli tiket kemahalan nih.
Mass tourism lebih banyak di nikmati oleh Tour and Travel agent, Airplane Company and … Hotel!
Ecotuourism, lebih banyak di nikmati oleh penduduk lokal, dari transportasi, akomodasi, food…sampai ke jasa pemandu.
Di ecotourism, fasilitas mewah.. Harus cepat-cepat dilupakan dulu, jangan terlalu memikirkan punya private Bathroom, atau.. Makan dengan layanan koki mahal, tapi.. Nikmati apa yang ada, secara otomatis, pemakaian logistik lokal, misalnya kita makan Nasi dari hasil panennya.
Masih banyak lagi yang lainnya, termasuk mengenal dari dekat kehidupan sosial, ekonomi lokasi yang kita kunjungi.
Coba kalau ber mass torism, mereka hanya menjual Indahnya saja…
Di ecotourism, juga berusaha mengenalkan tentang bagaimana meminimalkan Dampak Lingkungan.
Back 2 work dulu..
Setelah ngobrol panjang ttg ecoturism dan kroni2nya, saya setuju dengan pemikiran mas puguh, yang ironic, ketika kaum kapitalis yang menerapkan konsep Ekotourism, hasilnya bukan eco-tourims, tapi jadi eco-eco-an, why!

Tentu, konsep memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang sebanyak-banyaknya menjadi Tujuan Utama!
Ini akan sangat berbeda dengan ketika ecotourism yang di kelola oleh Local community, ada yang datang ya di sambut, nggak ada yang datang ya pergi ladang atau kesawah!
Tugas kita sebagai bagian dari mereka adalah memberikan kontribusi lewat promosi, dll.. Yang memungkinkan ada yang mau berkunjung dan bertandang!
Indonesia, kita punya 17000 lebih pulau, makanya kita di kenal dengan “Indonesia Archipelago”, sayangnya.. Kita terkadang suka membedakan anak perak, anak mas, dan anak tiri, kalau saja.. Semua pulau di promosikan dengan baik, insya Allah, Indonesia menjadi surga bagi para petualang.
Di ecotuurism destination, saya sendiri belum menemukan tempat-tempat yang layak, walaupun menurut saya semua tempat tujuan ecotourism sangat layak di kunjungi walaupun dengan segala keterbatasannya.
Kedepan, beberapa ecotourism destination akan kita coba kunjungi tentu.. Dari hasil visitor, kita harus mempublikasikannya.
Anda punya ide.. Untuk destination ke depan tahap awal untuk di kunjungi...????
Ada yang punya ide, untuk ecotourism destination?
Exotic village gitu?
 
Lets go visiting “Indonesian Eco Tourism destination”.

1 komentar:

  1. Definisi ecotourism merupakan perjalanan wisata yang berhubungan dengan alam. Sesuai judul kasus diatas, mereka menanyakan mengapa memilih ecotourism?? karena ecotourism lebih meminimalisir biaya perjalanan wisata serta dengan ecotourism kita dapat lebih mengenal dan bersosialisai dengan alam kita. Dengan demikian, kitapun akan belajar untuk melindungi dan melestarikan alam kita.
    Menurut kelompok kami solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan kasus diatas adalah pemerintah dan lembaga sosial lebih menswadayakan masyarakat lokal dengan berbagai keterampilan agar mereka dapat membenahi segala sumber daya yang ada agar tampak menarik dan memiliki nilai jual untuk wisatawan domestik maupun asing.
    Maksud kami adalah ketika masyarakat memiliki ketrampilan, mereka dapat memeberikan suguhaan lain agar membawa kesan baik untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung kembali.
    Contohnya pemerintah atau lembaga sosial memberikan pelatihan khusus dalam hal kerajinan tangan, kesenian maupun kuliner yang menarik dan dapat dijadikan souvenir bagi wisatawan. hal ini dapat menguntungkan bagi masyarakat lokal. Selain itu, dengan adanya pelatihan tersebut masyarakat lokal dapat membangun tempat penginapan yang sederhana, alami dan layak untuk ditempati wisatawan.
    dan yang terpenting masyarakat lokal mau membuka diri untuk menerima kedatangan wisatawan dan sebagian dari mereka bisa menjadi guide lokal karena mereka lebih mengetahui daerah mereka sendiri.
    Dengan itu, mereka dapat mempromosikan daerah mereka ke dunia luar.

    KELOMPOK 3:
    1.Megawati M. Ehak
    2.George Juniard
    3.Antonius Keas
    4.Adetiya Chrisna Yustianus
    5.Rosemary Dule Robo
    6.Yinto Z. Lutu
    7.Imanuel Yerry Bullan
    8.Nursius Neno
    9.Lyta Djuwita
    10.Anatji Ungir Walu

    BalasHapus