Rabu, 09 November 2011

Produk China di Setiap Lini

Bahan Diskusi:
Buatlah komentar tentang artikel ini yang berhubungan dengan "LINI PRODUCT"

Setelah satu tahun Perjanjian Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-China (ACFTA) diberlakukan, Januari 2010, produk China praktis menguasai setiap lini di negeri ini. Kualitas seadanya, tetapi harganya yang murah meriah membuat produk China laku keras.
Kondisi itu terlihat dari data dan pantauan lapangan yang dihimpun Kompas sepanjang pekan lalu. Data menunjukkan, per akhir 2010, neraca perdagangan Indonesia-China defisit di pihak Indonesia. Nilai ekspor Indonesia ke China 49,2 miliar dollar AS, sementara nilai impor dari China sebesar 52 miliar dollar AS.
Barang China yang laku keras membuat nilai impor naik 45,9 persen dan berkontribusi 15 persen dari total impor Indonesia. Peningkatan terbesar terjadi pada enam produk, yakni mainan anak sebesar 72 persen, furnitur 54 persen, elektronik 90 persen, tekstil dan produk tekstil (TPT) 33 persen, permesinan 22,22 persen, dan logam 18 persen. Kondisi tersebut terus berlanjut hingga triwulan I tahun ini.
Harga yang lebih murah menjadi kekuatan produk China. Suryono, salah seorang pedagang sepatu di Tanah Abang, Jakarta, mengaku lebih senang menjual sepatu dari China karena lebih cepat laku. ”Harganya yang lebih murah membuat konsumen senang. Kalau penjualan tinggi, untung juga lumayan,” katanya.
Sepatu buatan China dijual Rp 25.000-Rp 50.000. Dalam sehari ia bisa menjual minimal 50 pasang sepatu. Bagi konsumen, membedakan sepatu buatan China dengan lokal bukanlah hal mudah. Dari segi merek, justru banyak sepatu China yang memakai merek bernuansa lokal.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Djimanto mengatakan, pemberlakuan ACFTA telah menuai dampak negatif. Sekitar 20 persen sektor industri manufaktur beralih ke sektor perdagangan.
Djimanto mencontohkan penyurutan manufaktur pada industri alas kaki. Dari sekitar 1,5 juta tenaga kerja, pada tahun 2010 sebanyak 300.000 orang di antaranya terpaksa dikenai pemutusan hubungan kerja (PHK). Jumlah penganggur kian bertambah.
Menurut dia, imbas dari surutnya sektor manufaktur adalah penggemukan di sektor perdagangan. Pergeseran tersebut terutama pada industri skala kecil. Kemudahan mendapatkan produk serupa dengan harga lebih murah membuat mereka dengan cepat beralih menjadi pedagang.
Apa yang diungkapkan Apindo ini juga menjadi kekhawatiran para pelaku usaha industri rotan, mebel kayu, tekstil, logam, dan batik yang ditemui Kompas selama sepekan ini. Bahkan, serbuan produk China sudah terjadi di Nagari Sungai Pua, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Bahan baku mahal
Dalam 10 tahun ini di wilayah nagari yang didominasi usaha pandai besi, kuningan, dan konfeksi terjadi penurunan jumlah pandai besi yang sangat drastis.
Wali Nagari Sungai Pua Feri Adrianto mengatakan, serbuan produk-produk China membuat penurunan jumlah unit usaha pandai besi hingga 50 persen dalam 10 tahun terakhir. ”Bahan baku mahal, biaya produksi tinggi, dan teknologi yang digunakan terbatas,” ujarnya.
Djoko Santosa, Wakil Ketua Badan Pengurus Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Tengah, ditemui di Solo, mengatakan, setiap menteri ibaratnya berjalan sendiri-sendiri tanpa strategi jelas.
”Ketika dalam rangka restrukturisasi supaya produksi efisien diberi insentif pembelian mesin tekstil dan produk tekstil sebesar 10 persen, tetapi dikenai lagi bea masuk mesin sebesar 5 persen. Ini kan lucu,” katanya. Produk TPT Indonesia semakin sulit menghadapi produk sejenis dari China.
Staf Khusus Menteri Perindustrian Benny Soetrisno, yang juga pengusaha tekstil, mendorong pemerintah lebih adil dalam mengembangkan industri, terutama dalam menghadapi ACFTA. Peraturan sudah banyak dibuat, tetapi tidak kuat dalam pengawasannya. Penyelundupan, misalnya, adalah masalah yang tak terpecahkan.
Kenaikan harga kapas, kata Benny, boleh jadi adalah masalah industri di seluruh dunia. Persoalannya, di Indonesia, kenaikan itu adalah urusan hidup-mati sebab industri TPT masih harus impor sekitar 95 persen. Adapun China sejak awal sudah memiliki bahan baku kapas untuk kebutuhan industrinya sebesar 80 persen, sedangkan sisanya 20 persen impor.
Ironisnya, bahan baku alternatif serat rayon dari bubur kertas (pulp) justru tidak diperkuat di dalam negeri. Serat rayon masih harus impor dari Afrika Selatan, Brasil, dan Kanada. Begitu pula dengan poliester sebagai turunan dari minyak bumi.
”Strategi industri kita seharusnya gencar dalam memanfaatkan tanaman industri. Strategi kita lemah. Kurang dikembangkan ke sisi hilir,” ujar Benny.
Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ahmad Fauzi ditemui di Jepara, Jawa Tengah, pun mengeluhkan mahalnya bahan baku. ”Ketika kayu mahal, ini sungguh menyulitkan kami dalam berkompetisi menghadapi serbuan mebel China yang kini masuk hingga ke kota-kota kecil dengan perantaraan jaringan toko mebel,” ujarnya.
Ketua Umum Asmindo Ambar Polah Tjahyono mengatakan, ironisnya, mahalnya bahan baku kayu yang membuat produk mebel sulit bersaing ditengarai akibat Perhutani mematok harga terlampau tinggi.
”Perhutani adalah badan yang ditargetkan memberikan keuntungan bagi pemerintah. Yang menentukan harga kayu adalah orang BUMN yang membawahi Perhutani dan tak mengerti kondisi lapangan. Sebetulnya sudah pernah ada harga kesepakatan dengan Asmindo, tetapi dinaikkan lagi di tingkat pusat,” kata Ambar.
Menurut Ambar, Asmindo akan bekerja sama dengan Perhutani untuk mendirikan warung kayu di setiap daerah industri mebel. Ini adalah cara Asmindo untuk menghadapi ACFTA yang sepatutnya disambut hangat pemerintah.
Harga bahan baku industri yang mahal sudah diketahui pemerintah. Hasil survei Kementerian Perindustrian tampak jelas betapa mahalnya bahan baku, kurangnya pasokan komponen, faktor permodalan yang sulit, hingga mahalnya energi, dituding penyebab kekalahan daya saing.
Survei yang dilakukan Kementerian Perindustrian langsung ke Shanghai dan Guangzhou, China, menemukan adanya praktik banting harga (dumping) untuk beberapa produk yang diekspor ke Indonesia.
Dari 190 barang yang diekspor ke Indonesia, ditemukan 30 produk dengan harga lebih murah dibandingkan dengan harga di pasar lokal mereka. Artinya China telah menerapkan politik dumping.
Meskipun demikian, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menegaskan, ACFTA tak perlu dibatalkan. Dampak negatif akibat kesepakatan tersebut masih bisa diatasi dengan negosiasi antara pemerintah dan pelaku usaha. Pemerintah telah meminta China mengevaluasi barang-barang yang diekspor ke Indonesia. 

FRANKLIN SQUARE

BAHAN DISKUSI:

Franklin Square adalah sebuah taman kota yang tidak terurus (kumuh), banyak terjadi  kejahatan, dan merupakan area yang tidak nyaman bagi perusahaan-perusahaan di sekitarnya. Kerjasama antara pemimpin-pemimpin perusahaan disekitarnya dibentuk untuk melakukan rehabilitasi taman dan mengubahnya menjadi sebuah taman yang dapat dinikmati oleh para pekerja maupun pejalan kaki yang semula menghindarinya.
Asosiasi rehabilitasi Franklin Square bertemu sebulan sekali untuk mendiskusikan startegi publikasi kepada pihak internal dan eksternal. Mereka menyelenggarakan Hari Franklin Square, dimana pada hari tersebut, siapa saja secara sukarela diminta untuk membersihkan taman. Stasiun televisi dan radio lokal diundang untuk menyiarkan berita dan meliput. Polisi juga diminta partisipasinya untuk mengamankan. Pedagang setempat diminta untuk menyediakan makanan dan minuman. Dinas pekerjaan umum setempat bersedia menyediakan truk dan peralatan, cat dan bersedia memperbaiki air mancur.
Hasilnya??? Dengan pakaian kerja yang sesuai, para pengusaha dan pejabat pemerintah bersama-sama menyingsingkan lengan bajunya mengambil peralatan dan mengecat. Telivisi dan radio meliput dan menyiarkan pada berita jam 17.00 dan jam 23.00 lengkap dengan wawancara. Perhatian terhadap taman yang kumuh semakin meningkat. Partisipan baru selalu muncul pada setiap acara tahunan membersihkan taman.
10 tahun kemudian, jumlah suka relawan semakin banyak, taman tersebut telah berubah  menjadi tempat makan siang, melakukan konser, dan acara pelayanan lainnya. Taman tersebut, sekarang telah menjadi tempat yang menyenangkan, dengan air mancur yang indah. Developer mulai bereaksi dengan membangun dan memperbaiki bangunan disekitar taman, dan menawarkan ruangan-ruangan untuk toko, restoran dan kafe.
Pengalaman di Taman Franklin Square ini merupakan salah satu contoh dampak publikasi bagi masyarakat.


Untuk Direnungkan:

Pemerintah kota tempat tinggal anda, dalam waktu enam bulan kedepan, berencana membuka balai kota dan kantor pengadilan baru. Rencananya akan diselenggarakan upacara pembukaan besar-besaran. Anda diminta untuk memasarkannya dengan target partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya. Walaupun press kit penting, tetapi anda diminta untuk memberikan alternatif cara pemasaran yang lain yang lebih menarik.
1.    Apa sajakah yang akan anda masukkan ke dalam press kit?
2.    Informasi apa sajakah yang akan anda cantumkan di dalam publikasi?
3.    Aset masyarakat apa sajakah yang akan anda eksplorasi untuk mendukung program pemasaran?


Catatan:
Press Kits merupakan alat yang lebih lengkap untuk memberikan segala informasi tentang event dan tujuannya, yang biasanya dikemas dalam folder atau cetakan-cetakan lengkap dengan nama organisasi pemrakarsa, judul event, logo, dan informasi-informasi lain yang terkait. Biasanya press kit terdiri atas:
·         Pemberitaan
·         Foto
·         Materi berita
·         Permintaan peliputan
·         Undang dan pengumuman pelaksanaan konferensi pers
·         Pidato
·         Latar belakang
·         Videotapes
·         CD atau VCD
·         Informasi organisasi
·         Biografi
·         Folder, brosur, kartu pos
·         Barang-barang iklan

“JAKARTA WEDDING FESTIVAL 2011”

 Studi Kasus:

Bacalah artikel dibawah ini dengan seksama dan cobalah untuk membuat layout dan menyebutkan physical facilities dan equipment  dari Event “JAKARTA WEDDING FESTIVAL 2011” jika anda bertindak sebagai Wedding Organizer. Berikut Higlight dan Articles yang menunjang Event tersebut.

Nikah Nyok…! “Semarak Pengantin Betawi”
Kemeriahan pernikahan adat Betawi sangat dinikmati masyarakat. Di mana ada keriuhan prosesi pernikahan, pastilah warga sekitar berbondong-bondong menyaksikan satu peristiwa yang semakin jarang bisa disaksikan karena banyaknya pasangan yang makin ingin menyingkat prosesi adat ketika melangsungkan pernikahan.
Dalam event Jakarta Wedding Festival 2011, prosesi pernikahan adat Betawi dicoba diangkat kembali mengingat setiap tradisi adalah kekayaan budaya yang harus selalu dilestarikan.  Beberapa prosesi akan diperagakan mulai dari pintu masuk plenary Hall hingga ke area panggung utama. Musik-musik tradisional pendukung acara ini pun diikut sertakan agar suasana riuh pesta pernikahan adat Betawi makin terasa kentalnya.
Sama seperti adat pernikahan lainnya, pernikahan adat Betawi memiliki makna dan simbol tersendiri yang bila dihayati dan diimplementasikan akan melanggengkan  kehidupan rumah tangga pasangan pengantin mana pun. Ada banyak prosesi yang dijalankan oleh calon pengantin Betawi, mulai dari acara ngedelengin (bila keduanya dijodohkan), ngelamar, bawa tande putus, piare none penganten, siraman, ditangkas, ngerik dan malem pacar. Pada hari H-nya, prosesi yang dijalankan antara lain akad nikah, buka palang pintu dan di puade.
Pada acara simulasi prosesi pernikahan adat Betawi kali ini, acara dimulai dengan datangnya rombongan calon mempelai pria ke rumah calon pengantin wanita. Kedatangan rombongan disertai dengan rombongan Marawis (rombongan pemain rebana yang membawakan shalawat mengiringi calon mempelai pria) yang sangat kental dengan kuatnya Islam dalam kebudayaan betawi.
Tiba di rumah mempelai wanita diadakan prosesi buka palang pintu berupa berbalas pantun menanyakan maksud dan tujuan datangnya calon mempelai pria. Dilanjutkan dengan acara adu silat antara "jagoan" dari keluarga calon mempelai wanita dengan "jagoan" dari keluarga calon mempelai pria. Selain itu, ada pula prosesi di puade berupa pemberian daun sirih dare pada mempelai wanita dan mempelai pria membuka cadar yang menutupi wajah mempelai wanita. Sirih dare merupakan simbol lambang cinta kasih yang mana di dalamnya diselipkan uang sebagai uang seserahan.
Simbol-simbol lainnya yang hadir dalam pernikahan betawi yaitu hantaran yang dibawa oleh keluarga mempelai pria berupa roti buaya. Buaya dibahas sejenak sebagai simbolisasi dari kesetiaan yang dimiliki oleh pria.
Acara ini didukung oleh Adhika Catering, Anthony S., Cipta Busana Martha Tilaar, Party Purrfect.

MAKE A ITINERAY PROGRAM FOR KNOW WELL ABOUT “BALINESE PEOPLE” ?

The culture of Bali is unique. People say that the Balinese people have reached self-content. It is not an exaggeration that when a Balinese is asked what heaven is like, he would say, just like Bali, without the worries of mundane life. They want to live in Bali, to be cremated in Bali when they die, and to reincarnate in Bali.
It does not mean that the Balinese resist changes. Instead, they adapt it to their own system. This goes back far in history. Prior to the arrival of Hinduism in Bali and in other parts of Indonesia, people practice animism. When Hinduism arrives, the practice of Hinduism is adapted to local practices. The brand of Hinduism practiced in Bali is much different from that in India. Other aspects of life flow this way.
Traditional paintings, faithfully depicting religious and mythological symbolisms, met with Western and modern paintings, giving birth to contemporary paintings, free in its creative topics yet strongly and distinctively Balinese. Its danceits music, and its wayang theaters , while have been continually enriched by contemporary and external artistry, are still laden with religious connotations, performed mostly to appease and to please the gods and the goddesses. Wood and stone carvingsgold and silver crafts parallel the development of paintings, gracefully evolving with external forces to enhance their characters. The batik of Bali owes its origin to Java, and inspired the development of ikat and double ikat.
Bali is a cultural dialectic.
http://www.indo.com/images/baris5col4.jpg

MERLIN MOL

Merlin Mol convention centre terletak di kota Bandung, yang memiliki fasilitas sebagai berikut :
-         Parking Space available for 200 cars
-         Room Numbers 320 rooms
-         Food and Beverage Service : Coffee shop, Gourmet Restaurant, Function Rooms (Bali Room, Seram Room, serta Flores Room), fasilitas bank,  money changer, telecommunication service, shopping centre.
Sejauh ini telah dilaksanakan berbagai konvensi skala internasional dan nasional. Adapun pelayanan Pre, During and Post Conference Tours terbatas bagi atraksi-atraksi wisata di Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Saudara diminta untuk memberikan pendapat tentang fasilitas dan pelayanan konvensi yang harus disediakan bagi pangsa pasar Merlin Mol.

Buatlah analisa kebutuhan fasilitas dan pelayanan yang ada saat ini serta kebutihan masa yang akan datang (forecasting).

“HAWAIIAN SIGHTS”

Setelah Sembilan bulan beroperasi, Hawaiian Sights berusaha keras meminta bantuan dari operator tur. Pada periode sebelumnya komentar dari banyak pihak menyatakan bahwa tur jenis itu dibutuhkan dan akan terjual tanpa kesulitan, tetapi yang mengherankan keberhasilan penjualan masih sulit dicapai.
Sebagai tur berjalan kaki, Hawaiian Sights menjelajahi area paling sedikit dikunjungi yang disebut “Olde Honolulu” yang biasanya dihindari bus-bus tur; (1) Pusat Perkantoran Pemerintah dan Pusat Sejarah, (2) Pusat Kota atau Pusat Bisnis, dan (3) Daerah Pecinan. Tur itu membuat turis berbaur dan bersahabat dengan orang Hawaii yang “sebenarnya” jauh dari Waikiki dan dipandang sebagai pengalaman baru  lisan dan historis.
Tur dimulai dengan pemandu/pembimbing menemui klien di lokasi yang telah direncanakan di Waikiki. Kelompok itu akan naik bus kota dan diturunkan (20 menit kemudian) didepan gedung pemerintah Negara bagian. Ceritanya berlanjut empat jam berikutnya. Kelompok itu menghabiskan satu jam untuk makan siang dan berbelanja di Fort Street Mall dan kembali lagi ke Waikiki dengan bus kota.
Gagasan mengenai Hawaiian Sights muncul pada diri Evelyn Wako ketika dia mencatat bahwa tur kota konvensional mengabaikan bagian terpenting Hawaii, yakni orang-orangnya. Sebagian besar turis berkendara di Honolulu sambil melihat kota itu melalui jendela bus. Evelyn merasa bahwa jika turis benar-benar ingin memahami Hawaii, mereka harus turun dari bus. Evelyn tahu bahwa tur berjalan kaki berhasil di Eropa, maka mengapa tidak akan berhasil di Hawaii ???
Konsep tur yang memaksa pelanggan naik bus kota dan berjalan kaki begitu berbeda dengan tur lain sehingga operator informasi perjalanan dan biro perjalanan memberi Hawaii Sights sedikit dorongan dan kerja sama.
Mereka juga berkata struktur komisi dasar 20% dari item produk $20 (harga eceran) tidak menghasilkan cukup penerimaan yang menarik mereka.
Selama tiap-tiap tur,  pemandu akan naik bus kota bersama dengan kelompok mereka di Pusat Sejarah. Sebelum naik bus, kelompok itu diberi pengarahan singkat  tentang apa yang akan dialami. Mereka diberi tahu bahwa lebih dari 70% penduduk Hawaii adalah “non kaukasian”. Turis tersebut melihat busnya akan berubah dari bus khusus turis menjadi bus lokal bila semakin jauh begerak dari Waikiki.
Sifat Hawaiian Sights yang tidak lazim itu menyebabkan dia dapat dimasukkan ke brosur tur sejumlah operator tur dan dua perusahaan penerbangan. Karena penjualan lebih rendah daripada yang diharapkan, Evelyn mencari cara mengiklankan turnya. Dia merasa bahwa salah satu cara yang mungkin adalah membagi-bagikan brosur ke para turis dijalan.
Dia sedang berfikir untuk memperkerjakan  gadis-gadis yang memakai rok dari rumput untuk bertindak sebagai salesgirl. Itu pasti akan mendapatkan reaksi negatif dari kelompok-kelompok tertentu penduduk Hawaii. Evelyn tahu bahwa biro perjalanan hotel masih merupakan alat penjualan kunci. Operator-operator biro bersikap negatif sejak awalnya. Mereka merasa bahwa klien mereka kelas atas sehingga kurang pas bila naik bus kota.
Turis yang telah ikut tur berjalan kaki pada Hawaiian Sights memeringkat tur jauh lebih unggul dibandingkan tur bus konvensional. Hawaiian Sights menawarkan jaminan “kepuasan terjamin, bila tidak, uang kembali,” sebegitu jauh tidak ada pelanggan yang telah menyatakan kekecewaan. Dengan semua yang baik-baik itu, yang mengherankan Evelyn belum menemukan cara menarik jumlah turis yang memadai yang dapat membuat bisnis baru itu menguntungkan.


Pertanyaan :

1.         Apakah  anda yakin bahwa Hawaiian Sigths akan menjadi daya tarik bagi kebanyakan turis yang mengunjungi Hawaii ? Jika tidak yakin apa alasannya ?

2.         Bagaimana profil yang mungkin atas segmen pasar Hawaiian Sighths ?

3.         Teknik-teknik promosi apa yang dapat digunakan Evelyn untuk menjual tur itu ke turis?; ke operator tur?; ke petugas biro perjalanan?

4.         Menurut anda, mengapa biro perjalanan dan operator perjalanan tidak bersemangat menyambut Hawaiian Sights?

5.         Apa pendapat anda mengenai gagasan Evelyn mempekerjakan gadis-gadis dan memberi mereka rok hula untuk membagi-bagikan brosur dipinggir jalan Waikiki kepara turis yang lewat?

Selasa, 08 November 2011

TOURISM INDONESIA MART & EXPO (TIME) 2011 IN LAMPUNG ON SUMATRA

The city of Bandar Lampung at the most southern tip of the island of Sumatra will this year host Indonesia’s annual travel mart: the Tourism Indonesia Mart & Expo (TIME) or Pasar Wisata Indonesia, to be held from October 12th to 14th at the Novotel Hotel Lampung.  

TIME is a special event that brings together Indonesia’s sellers to meet international buyers of Indonesia’s tourism products at this special “contract” show. The event will present the best of Indonesian tourism including popular travel destinations, incredible tourism sites, and the latest of Indonesia’s tourism hotels, destinations, airlines and services.
TIME was the first ever, and continues to be the only international travel mart in Indonesia allowing only special Business to Business contacts and negotiations, and is acknowledged by the international travel industry as the perfect meeting place for those who sell Indonesia’s tourism products and services (sellers) to directly meet the international market (buyers) all under one roof.
TIME has long been listed in the calendar of international travel marts together with such prestigious events as ITB Berlin, WTM London, Arabian Travel Mart (ATM), PATA Travel Mart, and similar.
This year marks the 17th edition of the Tourism Indonesia Mart & Expo (TIME). The event is organized by the Indonesian Tourism Society (Masyarakat Pariwisata Indonesia) and is supported by entire range of tourism stakeholders, including the Ministry of Culture & Tourism, the Provincial Government of Lampung, the Culture & Tourism Office of Lampung Province, Garuda Indonesia  as Official Airline, other supporting airlines , the Indonesia National Air Carriers Association (INACA), the Board of Airline Representatives in Indonesia (BARINDO), the Association of Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA), the Indonesia Hotels and Restaurant Association (PHRI),the  Indonesian Conference and Convention Association (INCCA), with Titan Convex as the event organizer, supported by national and international media.
Last year, when TIME 2010 was staged in Lombok the event recorded a total transaction of US$ 17.8 million, while this year, organizers project an increase of between 15-18% to reach total estimated contracts to a value of US$ 20 million.   
During the signing of the MOU between the Indonesian Tourism Society (Masyarakat Pariwisata Indonesia) and the Culture & Tourism Office of Lampung Province, Chairperson and Steering Committee of TIME 2011, Meity Robot, said that “TIME buyers this year comprise international tour operators, while sellers include hotels, airlines and tourism destination stakeholders,” said Meity.
Over 100 buyers" from 30 countries will be present at this prestigious event, including those from the United States of America, Germany, and Holland. There will also be buyers from new markets for Indonesia such as Slovenia, Slovakia, Greece, the Czech Republic, and Mexico.
Meanwhile, Head of the Culture and Tourism Office, Gatot Hadiutomo , mentioned  that TIME 2011 in Lampung be linked to the annual Mt.  Krakatau Festival , adding that the province is ready to welcome all guests to TIME and the Krakatau  Festival with the thrilling rolling waves of Tanjung Setia beach, the exotic wildlife of Bukit Barisan Selatan National Park, the Way Kambas Elephant Reserve, and obviously an unforgettable visit to the mighty Krakatau volcano










SEE JAKARTA, JOGYAKARTA AND ITS FASCINATING


Diakhir kegiatan suatu convention tingkat dunia di bidang travel bisnis yang membicarakan pembinaan dan pengembangan industri pariwisata di belahan Asia Pasific. Maka sebagian peserta konvensi masih berada di Jakarta dan Jogyakarta.
Jumlah peserta yang masih tinggal di kedua kota tersebut berjumlah lebih kurang 210 orang (Jakarta 140 orang; Jogyakarta 70 orang).

Para peserta yang masih berada di kedua kota tersebut masih mencari alternative untuk lebih dan memahami Indonesia dari berbagai segi baik secara kultur, alam dan lingkungan hidup yang saat ini menjadi issues internasional, dan peserta tersebut ingin mencari option untuk mengisi kegiatan yang berkualitas.
Oleh karena itu para peserta tersebut masih memanfaatkan hubungan dengan  Organizer konvensi  yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan pertemuan tersebut. Dengan demikian pertanyaan banyak muncul dan berdatangan kepada penyelenggaraan yang berkaitan dengan topik-topik tour, rekreasi, shopping, entertainment dan hal-hal lain yang berhubungan.
Sebagai gambaran profil   dari peserta yang berjumlah 210 orang tersebut adalah :
1.    Jenis kelamin 60% pria dan 40%  wanita.
2.    Rentang Usia 12,8% 35-45 tahun; 42,2% 46-59 tahun; 30,5% 60-65 tahun; 15,5% over 65 tahun.
3.    Pekerjaan 36% Executive; 23% Ilmuwan; 22% Entrepreneur; 16% Government Official; 3% Student.
4.    Kebangsaan 35% Asia; 25% Eropa; 20% Amerika; 6% Timur Tengah; 5% Afrika; 9% Lainnya.
5.    Income 5% 2000-4000 US$; 10% 4001-6000 US$; 45% 6001-8000 US$; 25% 8001-10.000 US$; 15% Over 10.000 US$
Untuk mengisi kegiatan optimal para peserta seminar dan dalam upaya memberikan pengalaman yang berkualitas dan bernilai kepada mereka mengennai Indonesia, maka penyelenggara konvensi dimintakan perannya sebagai tour organizer untuk dapat merencanakan  paket-paket jangka pendek kepada seluruh peserta.
Secara konkrit anda diminta;
a.  Menyusun dan merencanakan seri kegiatan rekreasi yang berhubungan dengan entertainment, shopping dan fasilitas lainnya.
b.  Menuyusun dan menawarkan seri kegiatan wisata di kedua kota tersebut yang menyangkut kegiatan wisata alam dan budaya.
c.   Aktifitas-aktifitas lain yang dapat mengoptimalkan proses kegiatan peserta secara berkualitas.