Kamis, 20 Desember 2012

SKY LINE BLOCK



Ikatan ahli geologi Asia Pasific telah memutuskan untuk melakukan “Regional Scientific Meeting” on applied geology di Jakarta yang diperkirakan berlangsung selama 4 hari 3 malam.

Peserta meeting tersebut dari berbagai bangsa di Asia dan Pasific dan para peninjau dari kawasan Eropa dan Amerika Utara. Jumlah peserta adalah 90 orang sebagai anggota tetap, peninjau berjumlah 34 orang. Ikatan ahli geologi Indonesia bertindak sebagai tuan rumah dan komite pelaksana lokal.

Ketua pelaksana lokal Mr.Munos Parmono bekerjasama dengan Ketua Ikatan Ahli Geologi Asia Pasific Mr.Raul Punjabi akan memutuskan untuk memakai Sky Line Block Convention Center yang berlokasi di Jakarta Selatan.

General Manager Sky Line Block Mr.Ross Rusell telah menawarkan berbagi jenis aktivitas yang dapat digunakan selama regional meeting berlangsung termasuk penggunaan fasilitas konvensi secara penuh.

Sebagaimana layaknya Scientific Meeting, maka untuk keperluan konvensi diperlukan beberapa jenis ruang yang ditata menurut kepentingan komite-komite berjumlah 4 komite, setelah pembukaan hari pertama yang dilakukan oleh Menteri Pertambangn dan Energi. Oleh karena itu Mr.Munos meminta Mr. Ross Rusell dan stafnya untuk merencanakan tata letak, jenis ruangan menurut spesifikasi yang diharapkan. Semua anggota tetap dibagi kedalam 4 komite secara rata-rata (diluar peninjau).

Karena semua peserta terutama anggota tetap akan berada di jakarta selama 4 hari dan peninjau selama 2 hari, maka Mr.Munos memintakan Mr.Ross untuk melakukan penyusunan/pengatran fasilitas akomodasi, dining, transportasi,serta rekreasi dan aktifitas lainya yang dapat diusulkan pada komite lokal.

Saudara bertindak sebagai staf inti dari Sky Line Block yang menjadi tangan kanan Mr.Ross, maka saudara diminta untuk :

1.      Merencanakan ruang sidang/pertemuan untuk 4 komite berikut keperluan alat dan fasilitas penunjang.
2.  Merencanakan    penempatan  akomodasi dan perencanaan menu makanan termasuk permintaan-permintaan khusus dari peserta yang melakukan diet.
3.      Pembuatan rencana kegiatan rekreasi bagi peserta yang sebagian kecil didampingi istri dan sekertaris.
4.      Pembuatan      rencana-rencana  lain yang menarik  yang kiranya dapat menentukan dipakainya Sky Line Block sebagai tempat pertemuan oleh Ikatan Ahli Geologi Asia Pasific, sebagaimana yang dijanjikan oleh Mr.Raul Punjabi.
5.      Keputusan final penggunaan Sky Line Block sangat tergantung dari ulasan-ulasan saudara yang logis dan konkrit serta menarik.

Rabu, 10 Oktober 2012

SEE JAKARTA, JOGYAKARTA AND ITS FASCINATING



SEE JAKARTA, JOGYAKARTA AND ITS FASCINATING

Diakhir kegiatan suatu convention tingkat dunia di bidang travel bisnis yang membicarakan pembinaan dan pengembangan industri pariwisata di belahan Asia Pasific. Maka sebagian peserta konvensi masih berada di Jakarta dan Jogyakarta.
Jumlah peserta yang masih tinggal di kedua kota tersebut berjumlah lebih kurang 210 orang (Jakarta 140 orang; Jogyakarta 70 orang).

Para peserta yang masih berada di kedua kota tersebut masih mencari alternative untuk lebih dan memahami Indonesia dari berbagai segi baik secara kultur, alam dan lingkungan hidup yang saat ini menjadi issues internasional, dan peserta tersebut ingin mencari option untuk mengisi kegiatan yang berkualitas.
Oleh karena itu para peserta tersebut masih memanfaatkan hubungan dengan  Organizer konvensi  yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan pertemuan tersebut. Dengan demikian pertanyaan banyak muncul dan berdatangan kepada penyelenggaraan yang berkaitan dengan topik-topik tour, rekreasi, shopping, entertainment dan hal-hal lain yang berhubungan.
Sebagai gambaran profil   dari peserta yang berjumlah 210 orang tersebut adalah :
1.    Jenis kelamin 60% pria dan 40%  wanita.
2.    Rentang Usia 12,8% 35-45 tahun; 42,2% 46-59 tahun; 30,5% 60-65 tahun; 15,5% over 65 tahun.
3.    Pekerjaan 36% Executive; 23% Ilmuwan; 22% Entrepreneur; 16% Government Official; 3% Student.
4.    Kebangsaan 35% Asia; 25% Eropa; 20% Amerika; 6% Timur Tengah; 5% Afrika; 9% Lainnya.
5.    Income 5% 2000-4000 US$; 10% 4001-6000 US$; 45% 6001-8000 US$; 25% 8001-10.000 US$; 15% Over 10.000 US$
Untuk mengisi kegiatan optimal para peserta seminar dan dalam upaya memberikan pengalaman yang berkualitas dan bernilai kepada mereka mengennai Indonesia, maka penyelenggara konvensi dimintakan perannya sebagai tour organizer untuk dapat merencanakan  paket-paket jangka pendek kepada seluruh peserta.
Secara konkrit anda diminta;
a.  Menyusun dan merencanakan seri kegiatan rekreasi yang berhubungan dengan entertainment, shopping dan fasilitas lainnya.
b.  Menuyusun dan menawarkan seri kegiatan wisata di kedua kota tersebut yang menyangkut kegiatan wisata alam dan budaya.
c.   Aktifitas-aktifitas lain yang dapat mengoptimalkan proses kegiatan peserta secara berkualitas.

Senin, 18 Juni 2012

JUMLAH WISATAWAN KE WAKATOBI MENINGKAT TAJAM


WANGI-WANGI, KOMPAS.com — Jumlah wisatawan mancanegara dan domestik yang mengunjungi Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, meningkat 100 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. "Tahun 2010, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Wakatobi hanya sekitar 3.000 orang. Tahun 2011 mencapai sekitar 6.000 orang atau meningkat sekitar 100 persen," kata Bupati Wakatobi Hugua di Wangi-wangi, Selasa (27/12/2011).

“Tahun 2010 jumlah wisatawan ke Wakatobi hanya sekitar 3.000 orang. Tahun 2011 mencapai sekitar 6.000 orang”
Hal yang sama, kata dia, terjadi pada jumlah kunjungan wisata. Jika sebelumnya hanya tercatat sekitar 10.000 kali, tahun 2011 ini jumlah kunjungan wisata tercatat lebih kurang 15.000 kali. "Artinya, satu wisatawan yang berkunjung ke Wakatobi rata-rata antara dua dan tiga kali kunjungan," kata Hugua.
Menurut Hugua, meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Wakatobi tersebut ikut memberi kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonmi Kabupaten Wakatobi. Tahun 2011, kontribusi sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wakatobi mencapai 25 persen.
Hugua mengatakan, Pemerintah Kabupaten Wakatobi saat ini masih memberi perhatian besar terhadap pengembangan pariwisata dengan mengalokasikan anggaran melalui APBD pada sektor tersebut sebesar lebih kurang Rp 5 miliar. "Dana sebesar itu akan digunakan membiayai usaha industri ekonomi kreatif masyarakat, terutama pembinaan keterampilan bagi para perajin agar bisa menghasilkan kerajinan berkualitas dan bernilai jual tinggi," katanya.
Selain itu, lanjut Hugua, dana tersebut juga untuk membiayai kegiatan promosi pariwisata Wakatobi ke sejumlah negara, terutama Australia dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik. "Australia dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik menjadi sasaran promosi pariwisata Wakatobi karena wisatawan dari dua kawasan itu belum banyak yang berkunjung ke Wakatobi," katanya.
Hugua menambahkan, para wisatawan yang berkunjung ke Wakatobi saat ini masih didominasi wisatawan dari negara-negara Eropa, seperti Inggris, Belanda, dan Swiss serta Amerika.

Rabu, 13 Juni 2012


WAKATOBI ANDALKAN WISATA SELAM DAN INDUSTRI KREATIF

Potensi industri ekonomi kreatif di Wakatobi sangat besar karena daerah ini memiliki wilayah laut cukup luas.
"Kementerian Pariwisata akan membantu memasarkan kedua jenis pariwisata Wakatobi itu ke berbagai negara, terutama negara-negara Eropa," kata Firmansyah, di Wangiwangi, Jumat (4/5/2012).
Menurut Dirjen, kawasan perairan laut Wakatobi yang terletak di pusat segi tiga terumbu karang dunia, memiliki keindahan alam bawah laut yang sangat menakjubkan.
Agar kawasan ini memiliki daya tarik bagi banyak wisatawan, baik domestik maupun wisatawan mancanegara, maka ada empat hal yang mesti dibenahi. Pertama, infrastruktur yang mendukung kepariwisataan seperti marina, perhotelan, pengelola diving dan sebagainya.
Kedua, keindahan alamnya harus terus dijaga dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan lestari dan keberlanjutan. Ketiga, masyarakatnya harus ramah dan mampu menjadi pemandu-pemandu wisata yang bisa menjelaskan kepada para wisatawan tentang keindahan alam bawah laut di dalam kawasan Wakatobi.
Keempat, lanjut Firmansyah, harus menciptakan kondisi yang dapat membuat para wisatawan merasa nyaman untuk datang dan tinggal menginap di Wakatobi. "Untuk menjadikan Wakatobi memiliki daya tarik bagi para wisatawan, keempat hal itu mutlak harus disiapkan di Wakatobi," katanya.
Firman memaparkan, jika para wisatawan sudah tertarik berkunjung di Wakatobi, maka untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat, harus diupayakan pengembangan industri ekonomi kreatif seperti kerajinan yang bisa menjadi cinderamata bagi para wisatawan ketika kembali ke negara masing-masing.
"Potensi industri ekonomi kreatif di Wakatobi sangat besar karena daerah ini memiliki wilayah laut cukup luas yang didalamnya banyak terdapat kerang-kerangan yang bisa dikembangkan menjadi kerajinan bernilai ekonomi tinggi," katanya.
Sumber :
Antara