Senin, 24 November 2014

Balli dan Jakarta Tujuan Favorit MICE

Bali dan Jakarta Tujuan Favorit MICE

Senin, 25 November 2013 | 20:05 WIB
Grup musik menghibur turis asing saat makan malam di pinggir pantai Jimbaran, Bali, Jumat (21/6/2013). Kawasan Jimbaran merupakan salah satu tempat tujuan wisatawan selama berlibur di Bali, sejumlah tempat wisata seperti Jimbaran fish market dan Pura Uluwatu berada dekat dengan kawasan ini.

DENPASAR, KOMPAS.com - Bali dan Jakarta masih menjadi tujuan favorit masyarakat Indonesia dan internasional untuk menggelar pertemuan, insentif, konferensi, dan pameran (Meeting, Incentive, Conference and Exhibition/MICE). Demikian data yang dilansir Asosiasi Konvensi dan Kongres Internasional (International Congress and Convention Association/ICCA) melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

"Padahal kami sudah mengembangkan berbagai strategi di daerah lain, namun ternyata sesuai data ICCA yang berpusat di Amsterdam, hanya Bali dan Jakarta saja yang menjadi tempat favorit," kata Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf, Firmansyah Rahim di sela-sela kegiatan "Fieldrip Incentive Travel Destination Management Company" di Sanur, Denpasar, Senin (25/11/2013).

Berdasarkan data Country and City Rankings 2012 oleh International Association Meetings Market, disebutkan Indonesia menempati peringkat 41 dari 109 negara anggota ICCA. Sementara Bali dan Jakarta masing-masing menempati peringkat 48 dan 182 dari 390 kota di dunia.

Firmansyah mengatakan pertemuan di Sanur itu untuk membahas terkait wisata insentif. Karena untuk menggarap wisata tersebut harus tahu kebutuhan dari masing-masing negara yang akan dijadikan target pemasaran.

"Untuk membuat paket wisata insentif harus melakukan kajian dan pemetaan terhadap negara yang dijadikan sasaran pemasaran. Apa yang menjadi keperluan dari pasar tersebut. Karena wisata insentif ini biasanya dibuat oleh suatu perusahaan sebagai bentuk penghargaan kepada karyawannya yang berhasil memenuhi target pekerjaan," ujar Firmansyah yang didampingi Ketua DPD Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Bali, Ida Bagus Surasana.

Menurut Firmasyah, sebagai kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh perusahaan, maka kuantitas insentif perjalanan di sebuah destinasi akan menjadi ukuran bahwa tujuan wisata tersebut aman, nyaman dan menarik.

"Inti dari wisata insentif tersebut adalah suatu program yang diberikan sebagai imbalan atas kinerja yang telah dicapai oleh pekerja agar mencapai tujuan lebih baik," katanya.

KOMPAS/LASTI KURNIARombongan turis mancanegara menggunakan sepeda sewaan berkeliling di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (30/3/2011). Wisata kota tua dengan mengunjungi situs bangunan tua dan lokasi bersejarah merupakan salah satu paket yang digemari turis mancanegara yang berkunjung ke Jakarta.
Sementara itu, Jane Schuildt dari Founder World Marketing Group President, sebagai narasumber acara tersebut mengatakan pada umumnya wisatawan asal Amerika Serikat menginginkan seni dan budaya.

"Wisatawan insentif asal Amerika Serikat menginginkan obyek wisata seni dan budaya. Karena itu peluang cukup besar di Indonesia, khususnya Bali. Obyek ini bisa dikemas dalam satu tempat, sehingga wisatawan tersebut tidak harus berlama-lama keliling dalam perjalanannya," katanya.

Jane melanjutkan wisatawan tersebut lebih banyak ingin menikmati obyek wisata di satu tempat. "Mereka selain berwisata juga melakukan outbound sehingga mereka merasakan bersantai dan saling memotivasi kerja setibanya di negaranya," tambah Jane.
Editor: I Made Asdhiana
SumberAntara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar